Nasional
Enam Posko Kominfo Didirikan di Lokasi Pengungsian, Lengkap dengan Sarana Hiburan Edukatif

Gerak cepat Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, beserta seluruh jajarannya dalam memberikan bantuan pemulihan jaringan telekomunikasi hingga hibah perangkat multimedia bagi penanganan pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki diapresiasi Pemerintah Kabupaten Flores Timur (Pemkab Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kabupaten Flores Timur, Heronimus Lamawuran (Herry), mewakili Pemkab Flotim, juga mengucapkan terima kasih atas didirikannya enam Posko Komunikasi dan Informasi di seluruh pos lapangan (poslap) pengungsian oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) yang dilengkapi perangkat multimedia seperti laptop, proyektor dan audio set karena menjadi sarana hiburan edukatif juga sosialisasi khususnya bagi anak-anak penyintas erupsi.
“Hadirnya posko dari Kemkomdigi itu membantu trauma healing terutama bagi anak-anak. Hiburan kan tidak ada selama di pengungsian, akses pendidikan juga terbatas. Karena itu perangkat multimedia di posko Kemkomdigi sangat bermanfaat bisa juga untuk sosialisasi rutin mengenai program kerja pemerintah hingga rencana penanganan pascabencana,” tutur Kadiskominfo Flotim dalam keterangannya, dilansir InfoPublik
Menurut Herry, pascaerupsi Lewotobi Laki-Laki pada 4 November 2024, mayoritas jaringan komunikasi dan telekomunikasi sempat terputus sehingga cukup menyulitkan tim evakuasi.
Namun jajaran Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) langsung bergerak cepat berkoordinasi lintas pemangku kepentingan (stakeholders), sehingga jaringan berangsur pulih, bahkan terus diperkuat hingga saat ini.
Selain itu, Kemkomdigi juga menyalurkan bantuan pasokan bahan pokok dan kebutuhan lainnya untuk meringankan beban masyarakat terdampak.
“Bantuan Kemkomdigi itu sangat bernilai, kami atas nama Pemkab Flotim tidak bisa membalas semua kebaikan itu, mudah-mudahan Tuhan memberkati seluruh jajaran Kemkomdigi, serta seluruh stakeholders terkait termasuk BAKTI Kemkomdigi juga operator seluler. Itu membuktikan kolaborasi adalah jalan terbaik mengatasi masalah pascabencana,” ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut Herry, kolaborasi yang digagas Kemkomdigi membuat sejumlah operator seluler ikut berpartisipasi membagikan bantuan selain kebutuhan pokok yakni berupa kartu perdana (starter pack), pulsa dan data (internet) gratis untuk para siswa dan guru di lokasi pengungsian agar bisa tetap mengakses materi-materi pendidikan.
“Bahkan pihak Kemkomdigi turut membantu koordinasi dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) sehingga kebutuhan akan listrik di poslap-poslap sangat tercukupi. Kami tidak membayangkan jika tanpa kolaborasi itu, mustahil bisa lancar proses itu semua,” lanjut dia.

Apresiasi juga diberikan Deputi Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Fajar Setyawan. Kemkomdigi dinilai memiliki peran sangat sentral karena kebutuhan akan akses komunikasi dan jaringan internet di masa darurat erupsi sangat vital bisa teratasi dengan cepat.
“Kalau soal pemenuhan kebutuhan dasar sangat tercukupi, mulai dari pangan, air bersih, sandang, hunian sementara, hingga fasilitas kesehatan. Perlindungan untuk kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan, dan lanjut usia (lansia) juga sudah menjadi prioritas. Nah saat ini ditambah dengan akses komunikasi dan telekomunikasi yang semakin lacar, jadi semakin lengkap,” ujar Fajar Setyawan.
Menanggapi itu, Menkomdigi Meutya Hafid juga mengapresiasi upaya Pemkab Flores Timur dalam penanggulangan bencana akibat meletusnya Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Langkah cepat dan terkoordinir dari pemerintah daerah, serta seluruh pihak terkait dalam memastikan keselamatan masyarakat dan memitigasi dampak bencana itu dinilai patut diapresiasi. Semangat kebersamaan yang ditunjukkan oleh seluruh elemen masyarakat menjadi kekuatan utama dalam menghadapi situasi sulit tersebut.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Kadiskominfo Kabupaten Flores Timur yang terus bekerja keras turut memulihkan konektivitas jaringan internet dan telekomunikasi di wilayah terdampak. Selain itu, kami akan terus mendukung posko Kemkomdigi sebagai pusat komunikasi di wilayah bencana. Harapan kami Posko itu dapat menjadi sarana penting dalam mempercepat penyampaian informasi dan koordinasi penanganan pascabencana agar pulih lebih cepat,” tutur Menkomdigi
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Plt Dirjen KPM) Kemkomdigi, Molly Prabawaty, mengatakan, enam posko yang didirikan Kemkomdigi berada di enam poslap pengungsian, yakni Poslap Eputobi, Lewolaga, Konga, Kobasoma, Bokang dan Ile Gerong.
Selain itu, Kemkomdigi juga menerjunkan tim komunikasi publik untuk membantu penyusunan materi-materi informasi dan komunikasi publik seperti siaran pers, foto, video serta informasi kebencanaan lainnya lewat akses terpusat di link s.id/erupsilewotobi.
Langkah tersebut diharapkan mempermudah rekan-rekan media dan publik mengakses informasi terkini terkait erupsi Lewotobi Laki-Laki sehingga terhindar dari berita bohong (hoaks) dan disinformasi.
“Sesuai arahan Ibu Menkomdigi, Meutya Hafid, sejak 19 November 2024 posko-posko itu sudah kami dirikan, termasuk melengkapi Posko Utama Tanggap Darurat di Larantuka yang sudah didirikan Pemkab Flotim, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Sosial (Kemensos) dan stakeholders lainnya,” pungkas Molly Prabawaty.***
Headline
Onboarding TWB 2024 Bakal Digelar di 8 Kota Rangkul Lebih Banyak Wirausahawan Muda

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melanjutkan rangkaian Onboarding untuk Talenta Wirausaha BSI (TWB) 2024 di Kota Makassar. Rangkaian Onboarding TWB 2024 dilakukan di 8 kota untuk merangkul lebih banyak wirausahawan muda setempat menjadi peserta di TWB 2024 dan berkesempatan mengembangkan skala usahanya.
Regional CEO RO X Makassar PT Bank Syariah Indonesia Tbk Sukma Dwie Priardi mengatakan, Onboarding merupakan kegiatan sosialisasi dan talkshow tentang kewirausahaan serta program TWB 2024. Rangkaian Onboarding ini membidik kalangan wirausahawan muda, santri dan aktivis masjid, juga organisasi Islam dengan menghadirkan pembicara dari pelaku usaha sukses, influencer, dan akademisi.
Dengan kegiatan Onboarding, Sukma mengajak para pengusaha muda di daerah Makassar dan sekitarnya untuk mendaftar sebagai peserta di TWB 2024 karena memberikan banyak benefit bagi para pelaku usaha dan pengembangan bisnisnya.
“Diharapkan dengan gelaran Onboarding di Kota Makassar, ini memicu para pengusaha muda segmen UMKM untuk berlomba-lomba berinovasi dan meningkatkan kreativitas agar dapat memberikan produk-produk terbaiknya sehingga mampu bersaing di pasar lokal maupun global,” katanya
Menurut dia, BSI secara berkelanjutan terus mendorong pemberdayaan sektor UMKM di berbagai wilayah di Indonesia dengan beragam program yang disediakan, mulai dari pembiayaan, digitalisasi layanan, hingga pengembangan kewirausahaan. Perseroan juga memberikan pembinaan hingga perluasan akses ke pasar global. Melalui pendekatan berbasis nilai syariah, BSI mendorong inklusi keuangan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dengan mendukung UMKM naik kelas.
“Fokus BSI pada pemberdayaan UMKM mencerminkan komitmen kami untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai katalis utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan berbagai inisiatif strategis, BSI memastikan bahwa UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara berkelanjutan,” tuturnya.
Rencananya Onboarding TWB 2024 akan diselenggarakan di 8 kota yaitu Semarang, Bandung, Palembang, Medan, Makassar, Balikpapan, Surabaya dan Jakarta
Gelaran TWB 2024 menghadirkan empat kategori yaitu Pemula, Rintisan, Berdaya, dan Santri. Untuk penyelenggaraan TWB 2024, kategori wirausaha muda rintisan dinaikkan dengan syarat omzet mencapai Rp500 juta per tahun dari sebelumnya Rp200 juta. Sedangkan kategori berdaya dengan omzet di atas 500 juta per tahun. Dengan demikian pengusaha di kategori tersebut sudah lebih bankable jika memerlukan dukungan pembiayaan perbankan di masa depan.
Adapun, seluruh rangkaian TWB 2024 akan berlangsung sekitar 10 pekan hingga akhir Februari 2025, dimulai dari proses dari Kick Off, kemudian Onboarding dengan target 8.500 peserta, dilanjutkan Workshop yang nantinya akan mengkurasi peserta menjadi sebanyak 1.000 peserta, Selection & Judging yang akan mengkurasi peserta menjadi 120 peserta, Bootcamp yang akan diikuti oleh 48 peserta, dan terakhir akan dipilih 24 pemenang pada Grand Final & Awarding.
Sekilas Talenta Wirausaha BSI
Talenta Wirausaha BSI (TWB) merupakan program kompetisi dan pembinaan wirausaha muda oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), untuk membangun dan mengembangkan ekosistem wirausaha muslim di Indonesia. TWB telah diselenggarakan pada 2022 dan 2023. Selama 2 tahun tersebut, lebih dari 13.000 wirausaha muda mengikuti kegiatan TWB dan berhasil go global dalam bisnisnya. Melihat keberhasilan penyelenggaraan program ini pada tahun-tahun sebelumnya, TWB akan kembali digelar pada 2024 untuk menemukan dan membantu mengembangkan para wirausaha muda di seluruh Indonesia.
Kategori wirausaha yang berhak mendaftar di BSI Talenta Wirausaha yakni kategori pemula, rintisan, berdaya dan santri. Kategori pemula yakni wirausaha muda yang sedang merintis ide bisnis, wirausaha rintisan yakni yang memiliki omzet sampai dengan Rp500 juta per tahun, kategori berdaya yakni wirausaha yang sudah mencapai omzet lebih dari Rp500juta per tahun dan memiliki masa usaha minimal 2 tahun, serta kategori santri yakni wirausaha yang berasal dari kalangan pesantren.
Jenis usaha yang diperlombakan di antaranya makanan & minuman, fesyen, teknologi, ekonomi kreatif & jasa, dan agribisnis. Beberapa proses dalam program ini yakni kick off, onboarding, workshop, selection & judging, bootcamp dan grand final dan awarding.
Beberapa alumni BSI Talenta Wirausaha yang sukses bersaing di pasar dalam dan luar negeri di antaranya Ulur Wiji, Roti Ropi, Capli Cabe Hijau, Mocafine, Gulali Books dan lainnya. Para pengusaha muda ini mampu bersaing di kancah internasional setelah dibina dan dikembangkan melalui BSI Talenta Wirausaha.***
Headline
Program MBG Diyakini Dapat Hilangkan Kemiskinan Struktural dan Kultural di Indonesia

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyambut positif pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) yang telah dimulai pada Senin (6/1/2025). Sebab, program ini merupakan gerakan bersama antara Partai Gelora dengan Presiden Prabowo Subianto dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai negara superpower baru.
Hal itu dismpaikan Ketua DPP Bidang Kesehatan Partai Gelora Sarah Handayani dalam diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Makan Bergizi Gratis & Masa Depan Indonesia Emas, Rabu (8/1/2025) sore.
“Sejak awal kita sudah memberikan input-input terhadap program ini, karena memang sesuai dengan cita-cita Partai Gelora menjadikan Indonesia sebagai negara superpower. Sehingga SDM kita memang harus diperhatikan,” kata Sarah Handayani.
Partai Gelora, kata Sarah, bersyukur bahwa program MBG sudah masuk dalam dokumen kebijakan pembangunan jangka panjang di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Pemerintah harus membuka tangan untuk perbaikan program MBG ini agar bisa dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan,” katanya.
Sarah menegaskan, bahwa program MBG ini adalah program investasi yang bagus untuk mewujudkan generasi emas Indonesia seperti termaktub dalam visi ‘Indonesia Emas 2045’.
Program MBG ini juga akan berdampak positif pada pembentukan ekosistem sekolah yang baik seperti kesehatan anak didik dan menekan terjadinya ‘bullying’ antar siswa.
“Kita harus berkolaborasi, mengajak banyak pihak untuk mensukseskan program MBG ini. Sekali lagi pemerintah harus terbuka dengan kritik dan saran untuk melakukan evaluasi dalam rangka perbaikan program,” katanya.
Sarah berharap program MBG ini tidak hanya menyasar anak-anak di sekolah saja sebagai penerima manfaat, tetapi juga anak-anak di luar sekolah, karena kemiskinan mereka tidak bisa sekolah.
“Jadi ini harus menjadi program yang terintegrasi dengan kementerian/lembaga terkait, karena seharusnya program MBG ini, bukan hanya menyasar anak-anak di sekolah. Tapi juga harus perhatikan, bagaimana caranya menyasar anak-anak di luar sekolah,” ujarnya.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi menegaskan, bahwa program MBG merupakan sebuah terobosan baru dari pemerintah untuk melakukan intervensi gizi dari negara ke rakyatnya.
“Jadi mereka yang menjadi penerima manfaat dari program makan bergizi gratis ini, diharapkan mereka yang akan membawa negara ini untuk menjadi negara maju, menyongsong Indonesia Emas 2045,” kata Dedek.
Karena itu, agar program MBG ini dapat berjalan dengan baik, maka bahan baku harus memenuhi kualitas gizi dan prinsip-prinsip ‘higienitas dan food safety’. Sehingga dapat meningkatkan SDM anak-anak Indonesia.
“Ada memang catatan-catatan seperti distribusi yang terlambat, anak-anak tidak suka makan sayur. Tapi secara umum, makannya dimakan anak-anak dan dibilang enak,” katanya.
Soal sayuran, menurut Dedek, sekolah harus memberikan edukasi dan literasi kepada anak-anak, bahwa makanan yang disajikan dalam program MBG telah memenuhi kecukupan gizi harian anak-anak.
“Yang kita lihat dari program ini, sudah mulai terbentuk new habbit atau kebiasaan baru yaitu, cuci tangan dan berdoa sebelum makan. Saya kira ini jadi kebiasaan baru yang cukup baik,” katanya.
Dedek mengatakan, program MBG ini akan dilakukan bertahap, diawali dengan 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dimana setiap SPPG menyediakan 3 ribu porsi makanan bergizi gratis dan didistribusikan untuk 15 sekolah
“Tapi jumlah sekolahnya tergantung jumlah muridnya, bisa lebih, bisa kurang. Intinya satu SPPG menyediakan tiga ribu porsi per hari. Jadi targetnya bukan sekolah, tapi SPPG,” katanya.
Prabowo Punya Political Will
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mengatakan, bahwa program MBG ini telah dilakukan terlebih dahulu di beberapa negara seperti Jepang dan Korea Selatan.
Namun, program MBG di Indonesia memiliki tantangan tersendiri dibandingkan dengan negara lain, karena kondisi geografis, keragaman dan strata sosial masyarakatnya.
“Kalau dari segi kebijakan publik negara punya kemampuan untuk menyediakan makan siang gratis. Terbukti bisa dilaksanakan sesuai dengan janji kampanye Pak Prabowo,” kata Tulus Rahadiansyah.
Seharusnya, program MBG ini sudah bisa dilaksanakan 10 tahun lalu, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), paling tidak pasca pandemi Covid-19.
“Tapi persoalan di kita ini, selalu persoalan political will atau kemauan politik pemimpin kita. Sering kali pemimpin kita tidak berpikir mengenai Indonesia ke depan, yang ada dalam pikirannya hanya untuk 5 tahun saja,” katanya.
Trubus menilai Prabowo memiliki pemikiran berbeda dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin Indonesia sebelumnya, dimana berpikirnya jauh ke depan hingga 2045.
“Pikiran Pak Prabowo itu sudah sampai 2045, berbeda dengan Presiden-presiden kita sebelumnya. Animo masyarakat dan anak-anak terhadap program MBG ini juga antusias,” katanya.
Ia berharap program MBG ini bisa berkelanjutan dan telah mendapatkan apresiasi masyarakat cukup tinggi. Sehingga diperlukan adanya regulasi tersendiri untuk mengaturnya.
“Pilot projectnya memang kebanyakan anak-anak di sekolah negeri, tapi saya dengar akan diperluaskan ke sekolah swasta, madrasah, ibu hamil dan menyusui,” katanya.
Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti ini menilai anggaran Rp 10 ribu per anak penerima manfaat program MBG tersebut cukup, meski masih banyak perdebatan di publik.
“Saya lihat fakta di lapangan ada yang dengan uang Rp 6 ribu bisa, saya lihat ada di Palembang. Artinya dengan uang Rp 10 ribu itu sebenarnya cukup. Tergantung inovatif, inovasi kreatifitas dari pemimpinnya di daerah,” katanya.
Trubus yakin program MBG apabila dilaksanakan secara berkelanjutan dapat menghilangkan kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural, karena terkadang sudah menjadi budaya di masyarakat, sehingga sulit dhilangkan.
“Kita sudah 70 lebih merdeka dan silih berganti pemerintahan. Kita selalu berdebat dan berdiskusi soal data kemiskinan, makanya Pak Jokowi bercita-cita ingin ada satu data. Itu akibat tidak jelasnya data kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural. Nah, program MBG dalam panjang dapat menekan kemiskinan tersebut,” tegasnya.
Standar Makanan Disorot
Sedangkan Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan, bahwa program MBG yang sudah bergulir dalam beberapa hari ini, menimbulkan diskusi beragam di masyarakat, terutama soal standar makanan.
“Tapi saya kira program makan bergizi gratis ini sangat positif. Sehingga butuh sinergis komprehensif dari berbagai pihak agar tidak salah, karena boleh dibilang konsumennya murid, sehingga orag tua memilki standar sendiri untuk anak-anak mereka,” kata Tulus.
Namun, orang tua juga tidak fair apabila memberlakukan standar mereka sendiri untuk makanan yang akan dimakan anaknya di sekolah. Untuk mengatasi hal ini, YLKI memberikan beberapa catatan.
“Pertama, semua pihak harus memastikan bahwa aspek keamanan dari makanan yang diberikan kepada siswa. Dari mulai proses produksi dan distribusi, jangan sampai nanti ada kejadian makanannya tercemar. Jadi aspek keamanan harus jadi prioritas,” ujarnya.
Kedua, makanan yang diberikan kepada anak-anak harus memenuhi komponen gizi seimbang seperti protein, sayur, mayur, buah, susu dan sebagainnya.
Ketiga, program MBG mendorong penggunaan bahan pangan lokal, dimana setiap daerah bisa berbeda-beda. Hal ini ke depannya, bisa berdampak positif mengurangi ketergantungn impor beras.
“Misalnya jagung sangat famiiliar di Ambon dan sagu di Papua. Jadi tidak harus beras, bahan pangan lokal stock cukup banyak, di Bogor banyak talas. Yang penting ada standarisasi menu dan pengolahannya,” katanya.
Keempat adalah makanan yang diberikan harus rendah lemak, gula dan garam. “Terakhir kelima, susu yang diberikan jangan susu kemasan, karena kandungan gulanya tinggi. Jadi kalau memberikan susu, susu yang kandungannya memang susu, bukan gulanya yang tinggi,” katanya.
YLKI berharap catatan-catatan tersebut, mendapat perhatian pemerintah dalam pemenuhan menu dan gizi dalam program MBG agar tercipta SDM berkualitas.
“Hal ini juga menjadi momentum untuk mengenalkan kepada anak-anak kita mengenai bahan pangan lokal, tapi bukan berarti murahan. Juga bisa jadi campaign mengurangi konsumsi gula, minuman manis dan kemasan yang tidak terkendali pada anak-anak kita,” pungkasnya.***
Nasional
Mustika Ratu Jalin Kejasama dengan DPP Peran UMKM Indonesia

DPP Peran UMKM Indonesia, hari ini, Selasa (17/12/2024) menandatangani naskah kerjasama strategis dengan PT Mustika Ratu Tbk, sebuah perusahaan kosmetika dan jamu terkemuka nasional). Acara penandatanganan MoU berlangsung di Gedung Graha Mustika Ratu, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
“Kerjasama ini untuk mewujudkan visi bersama, membangun kolaborasi besar nasional dalam mendukung program pemerintahan Prabowo – Gibran. Khususnya dalam hal penyiapan generasi masa depan. Generasi emas,” ujar Ketua Umum DPP Peran UMKM, H.M Endy S Lesmana.
Lelaki yang akrab disapa Gus Endy itu menambahkan, jalinan kerjasama bersama Mustika Ratu adalah bagian dari implementasi percepatan pembangunan di bidang ekonomi. “Di sisi lain, ikut menjaga kesehatan masyarakat melalui tradisi minum jamu tradisional,” tambah aktivis NU itu.
Jamu, kata Gus Endy, adalah warisan leluhur yang telah berabad-abad menyehatkan manusia Nusantara. “Untuk pelestarian produk yang merupakan kearifan lokal ini, perlu dibentuk ekosistem rantai pasok kebutuhan bahan baku herbal berkualitas tinggi, yang berbasis UMKM di seluruh Tanah Air,” tambah Gus Endy.
Wadah UMKM yang dipimpinnya, telah hadir di 23 provinsi (DPW), serta kepengurusan hingga ke tingkat kabupaten/kota (DPC). Mereka nantinya akan bersinergi dengan PT Mustika Ratu Tbk dalam meningkatkan kesejahteraan di bidang kesehatan masyarakat, pertumbuhan ekosistem perekonomian UMKM untuk generasi penerus.
Sementara, PT Mustika Ratu Tbk adalah mitra strategis bagi DPP Peran UMKM Indonesia. Terlebih, sebagai insitusi bisnis, Mustika Ratu telah dikenal sebagai perusahaan besar yang ikut melestarikan jamu tradisional dan kosmetika berbahan alami khas keraton sebagai warisan budaya bangsa.
Dalam kesempatan itu, Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk, Bingar Egidius Situmorang menyambut baik dan mendukung sepenuhnya MoU yang baru saja ia tandatangani bersama Gus Endy. Ia berharap MoU bisa segera segera ditindaklanjuti dengan pelaksanaan percepatan program Gerakan Nasional Makan dan Minum Jamu Tradisional.
Ia pun berharap, gerakan itu mampu mendongrak pertumbuhan ekonomi, di samping ikut serta mendukung program pemerintah dalam menyiapkan Generasi Emas 2045.
Di tempat yang sama, Jodi Andrea Suryokusumo selaku Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Korporasi PT Mustika Ratu Tbk berharap agar kerjasama ini dapat cepat dilaksanakan dan terwujud.
Sementara, Ketua Koordinator Pelaksana Program Nasional DPP Peran UMKM Indonesia yang turut hadir H. Fakhrurrazi yang juga menjadi salah satu Dirut di BUMN juga menyatakan siap bergerak cepat untuk menyusun program DPP bersama Manajemen PT Mustika Ratu demi suksesnya pelaksanaan program strategis ini.
Dengan demikian, DPP Peran UMKM Indonesia bersama PT Mustika Ratu Tbk, akan sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yakni mewujudkan harapan besar bangsa, menuju generasi Indonesia Emas 2045. Turut hadir menyaksikan momen penandatanganan MOU ini, antara lain Presiden Direktur Bingar Egidius Situmorang, Direktur Mustika Ratu Jodi Andrea Suryokusumo, Mbak Ajeng. Sedangkan, dari DPP Peran UMKM Indonesia hadir Wakil Ketua Dewan Pengawas Brigjen Pol Purn H. Fakhruddin, Wakil Ketua Umum H. Didik Catur Prasetyo, Ocy Fiscasari (Sekjen), Ismi (Wakil Sekjen), Sunanto (Ketua 1), Abdul Azis (Ketua II), Demi Loimalitna (Ketua III), Malvinas (Ketua DPC Bogor), Aisyah Ayu (Sekretaris), serta segenap jajaran PT Mustika Ratu.***