Olahraga
Piala Soeratin U-15, U-17 dan Piala Pertiwi Siap Bergulir, Ini Hasil Drawingnya!

PSSI akan menggelar putaran nasional turnamen usia muda Piala Soeratin 2024 dan Piala Pertiwi 2024. Dua turnamen tersebut diikuti oleh perwakilan dari Asosiasi Provinsi (Asprov).
Proses drawing dilaksanakan pada Senin (1/12) di kantor PSSI, GBK Arena Jakarta. Pada tahun 2024 ini, PSSI membuat dua kelompok untuk Piala Soeratin yakni U-15 dan U-17. Sedangkan Piala Pertiwi ada dua kategori yakni U-17 dan Senior. Sementara itu, putaran nasional Piala Soeratin U-13 akan digelar pada tahun 2025.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga mengapresiasi para Asprov PSSI yang telah memutar Piala Soeratin dan Piala Pertiwi di tingkat provinsi.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Asprov yang terus menjalankan program-program dari PSSI. Apalagi program ini menyangkut pengembangan sepak bola usai dini. Semoga penyelenggaraan putaran nasional Piala Soeratin dan Piala Pertiwi nanti berlangsung aman, lancar dan tidak ada kendala,” kata Arya Sinulingga, dikutip dari laman PSSI.
Untuk putaran nasional Piala Soeratin U-15 dan U-17 2024 akan dihelat pada tanggal 7 hingga 20 Desember 2024 mendatang di Yogyakarta dan Surakarta.
Untuk Piala Pertiwi U-17 akan digelar di Jakarta pada 12-20 Desember 2024 mendatang. Sedangkan Piala Pertiwi senior juga dimainkan di Jakarta pada tanggal 11-19 Desember 2024.
Hasil Drawing Piala Soeratin U-15:
Grup A: Banten, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah
Grup B: Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau, DKI Jakarta
Grup C: Papua Barat, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Bangka Belitung
Grup D: Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sumatera Barat, Papua Barat Daya
Grup E: Jambi, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara, Lampung
Grup F: Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan
Grup G: Maluku, Gorontalo, Sulawesi Utara, Aceh
Grup H: Bali, Papua Tengah, D.I Yogyakarta
Grup I: Kalimantan Tengah, Bengkulu, Sulawesi Tengah
Hasil Drawing Piala Soeratin U-17:
Grup A: Jambi, Aceh, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta
Grup B: Papua Barat Daya, Maluku Utara, Kalimantan Barat, Riau
Grup C: Kalimantan Timur, Gorontalo, Lampung, Sulawesi Tengah
Grup D: Papua Tengah, Papua Barat, Sumatera Utara, Maluku
Grup E: Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah
Grup F: Sulawesi Utara, D.I Yogyakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat
Grup G: Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur
Grup H: Bali, Sulawesi Barat, Kalimantan Tengah
Grup I: Bengkulu, Banten, Sumatera Barat
Hasil Drawing Piala Pertiwi U-17:
Grup A: Jawa Barat, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta
Grup B: Jawa Tengah, Lampung, Kalimantan Barat
Grup C: Sumatera Utara, DI Yogyakarta, Jawa Timur
Hasil Drawing Piala Pertiwi Senior:
Grup A: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat
Grup B: Lampung, Sulawesi Utara, Papua Pegunungan, Bengkulu
Grup C: Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, Jambi
Grup D: Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Banten
Grup E: DKI Jakarta, Bangka Belitung, Jawa Timur.***
Headline
Kunjungi Kantor PPAD, Letjen TNI Purn Marciano Norman Paparkan Kiprah KONI

Ketua Umum KONI, Letjen TNI Purn Marciano Norman melakukan kunjungan silaturahmi ke kantor Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) di Jakarta, hari ini (11/2/2025). Ia disambut Plt Ketum PPAD, Mayjen TNI Purn Komaruddin Simanjuntak.
Dalam sambutannya, Ketum Komar menyampaikan ucapan selamat datang kepada senior Letjen Marciano dan jajaran. “PPAD merupakan rumah para Purna TNI AD, tempat Para Purnawirawan berkumpul, bersatu melanjutkan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan bernegara,” ujar Mayjen Komar.
Sementara itu, Ketum KONI, menjelaskan tetang tugas KONI, kiprah KONI sampai dengan sistem anggaran. Dijelaskan, KONI, merupakan induk organisasi pembina olah raga prestasi di tanah air, dengan tugas mengantar atlet meraih prestasi melalui tata kelola organik yang baik.
Ada beberapa cabang olah raga yang dipimpin oleh purnawirawan, yang merupakan anggota PPAD. Karenanya, kolaborasi PPAD dan KONI sangat penting.
“Kita bersatu, bergandengan tangan, bersama-sama untuk mewujudkan olahraga Indonesia ditingkat nasional, regional maupun internasional dengan mengibarkan sang Merah Putih dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya,” ujar Marciano.
Dalam kunjungannya, Ketum Marciano didampingi Mayjen TNI Purn Suwarno (Wakil Ketua 1), Mayjen TNI Purn Sudarmo (Wakil Kerua 2), Mayjen TNI Purn Andre (Wakil Ketua 3), Mayjen TNI Purn Eko Budi (Ketua Bidang Organisasi), Mayjen TNI Purn Karmin (Ketua Bidang Perencanaan & Anggaran), dan beberapa staf KONI Pusat lainnya
Sementara, Plt Ketum PPAD Mayjen Komaruddin didampingi Mayjen TNI Purn Wiyarto (Sekjen PPAD), Mayjen TNI Purn Johny L Tobing (Kabid pengawas), dan staf PPAD lain.
Untuk diketahui, jajaran purnawirawan TNI yang memimpin cabang olahraga di Tanah Air, adalah: Jenderal TNI Purn Prabowo Subianto (Ketua Umum Pencak Silat), Marsekal TNI Purn Hadi Tjahjanto (Ketua Umum FORKI), Letjen TNI Purn Johny Supriyanto (Ketua Perbakin), Mayjen TNI Purn Komaruddin Simanjuntak (Ketua Umum PP Pertina), Mayjen TNI Purn M Hafil (Ketua Umum Kurash), Mayjen TNI Purn Budi Sulistijono (Ketua umum FHI /Federasi Hoki Indonesia). Adapun Ketua Umum Judo dijabat Pati aktif yakni Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Letjen TNI Richard Tampubolon (Ketua Umum Taekwondo).***
Lifestyle
Bukan hanya Jadi Ajang Gagah-gagahan, Offroader harus Beri Kontribusi Nyata bagi Masyarakat

Kehadiran Kepala Staf Kepresidenan RI (KSP), AM Putranto, dalam olahraga otomotif yang satu ini, membuatnya berbeda. Ini bermula tahun 2009, saat dirinya berpangkat kolonel dan menjabat Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Trisula, sekarang menjadi Brigif Para Raider 18/Trisula, dengan motto “Bersama Tuhan Menyerbu dari Langit” yang berkedudukan di Jabung, Kab Malang, Jawa Timur.
Mulanya ia diajak Bro Rachmad Santoso, Ketua Jade Adventure Tim, Malang menjelajahi medan gunung dengan sepeda motor trail. “Saya ingat betul ketika motor trail pertama yang saya kendarai adalah Suzuki TS, yang orang bilang ‘suaranya datang duluan, tapi motornya nggak datang-datang’,” ujar Bro AMP sambil tertawa.

Kenangan itu dibagikannya di DK26 Café & Resto Karangploso, Malang baru-baru ini, saat ia menghadiri peluncuran Makota Rescue, Rumah Solusi “Ambulance Gratis” dilanjutkan peresmian musholla di bukit Budug Asu, Kabupaten Malang.
Kecintaan Bro AMP pada off road ia wujudkan, bukan hanya sebagai hobi, tetapi juga untuk berbagai kegiatan sosial, termasuk perlengkapan operasi SAR oleh komunitas off roader di Indonesia.
Pada acara di Malang, Bro AMP kembali menjelajahi medan off road bukit Jengkoang menggunakan mobil andalan DVjeep, yaitu Jeep Wrangler Rubicon JK, versi off road teratas dari generasi ketiga Jeep Wrangler. Mobil ini milik Bro Rahmad, yang dikenal tangguh dan handal untuk medan off-road. Pokoknya “no road , no problem laaah”
Bersama Bro Rachmad sebagai co-driver, mereka memimpin perjalanan melalui jalur tunggal yang juga diikuti para offroader dari komunitas klub otomotif lain seperti Malang Tahes Club (MTC), IOF Malang, dan klub off road Rubicon JK One.
Di sela kegiatan dan di antara jalan berlumpur, Bro AMP menyampaikan pesan kepada komunitas off roader. Ia mengingatkan bahwa para Offroader dimanapun masuk jalur seharusnya tidak hanya menjadi tempat eksklusif atau ajang gagah-gagahan. Sebaliknya, mereka perlu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Di antararnya penyediaan ambulance gratis, menggelar bakti sosial, dan membentuk Makota Rescue, tim tanggap darurat bencana. Keberadaan mereka sangat bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya seraya menambahkan, “ciptakan relawan-relawan sosial.” ***
Headline
Dari Kaltara, Pertina Bidik Prestasi Tinju Dunia

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Nasional (PP Pertina), Mayjen TNI Purn Dr Komaruddin Simanjuntak, mengukuhkan sekaligus melantik Ketua Pertina Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dengan segenap pengurus Pertina Kaltara masa bakti 2024 – 2028.
Dalam kesempatan itu, hadir Forkopimda Kaltara, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara), H. Muhammad Nasir, Sekum KONI Kaltara, dan para ketua Pengda Kabupaten/Kota. Tampak pula hadir Denpom VI/3 Bulungan, Pomdam VI/Mulawarman, serta tokoh masyarakat lain.
Acara pengukuhan didahului berbagai rangkaian kegiatan. Di antaranya persiapan, dilanjutkan acara pokok berupa penandatanganan Surat Keputusan (SK), penyerahan pataka Pertina Kaltara dari Ketum PP Peritna Pusat dan diterima Ketua Pengurus Provinsi Kaltara, Ma’at, disaksikan pengurus lain.

Komaruddin Simanjutak dalam sambutan meyampaikan rasa terima kasih kepada Pemprov Kaltara atas kesiapannya menyambut dan melaksankaan acara pengukuhan pengurus Pertina Provinsi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ketua Umum KONI dan jajaran, atas sambutannya kepada PP Pertina Pusat dan rombongan.
“Izinkan saya memberi apresisi setinggi-tingginya atas dukungan luar biasa dari KONI kepada cabang olahraga tinju di Kaltara,” ujar jenderal berkumis tebal itu.
Ketua Umum PP Pertina yang akan memasuki masa kepemimpinan periode kedua tersebut, menyampaikan selamat dan sukses kepada Ma’at selaku Ketua Pengprov Pertina Kaltara serta segenap pengurus atas amanat yang dipercayakan rakyat Kaltara melalui mekanisme Musprov yang dihadiri pengurus Pertina, beberapa bulan lalu.
Ketum Pertina, Mayjen TNI Purn Komaruddin Simanjuntak yang saat ini menjabat Plt Ketua Umum PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat) itu tak lupa menyampaikan terima kasih kepada pengurus Pertina lama atas pengabdian luar biasa. Ia berharap semangat dan dedikasi kepengurusan lama dapat ditindaklanjuti dan ditingkatkan oleh pengurus baru.
“Sekaligus sebagai Ketum PP Pertina saya meminta maaf jika ada yang kurang berkenan selama berinteraksi dan bersama membangun Pertina,” tambah Komar.
Kolaborasi Pertina
Mantan Pangdam IX/Udayana (2017 – 2018) itu juga menyoroti tentang potensi tinju Kalimantan Utara. Sebuah potensi besar, yang jika mendapat perhatian serius, berpeluang menyumbangkan altlet potensial guna menyabet medali emas pada PON 2028.
“Untuk itu diperlukan kolaborasi pentahelix. Libatkan unsur pemerintah daerah, organisasi Pertina, pihak swasta, akademisi, pengusaha, dan media. Jangan lupa kembangkan sport science, dalam hal ini boxing science agar lahir atlet-atlet tinju amatir yang mampu mencetak prestasi membanggakan,” tutur Komar.
Komaruddin pun menekankan pentingnya pembinaan usia dini. Ketersediaan bibit petinju yang cukup, akan melahirkan tingkat kompetisi yang ketat, untuk melahirkan atlet berprestasi.
“Para stakeholder tinju amatir di mana pun berada, harus senantiasa memperhatian aspek pembinaan, di samping penyusunan metode latihan mutakhir. Kita harus melihat sejarah pembinaan tinju sejak era 80-an hingga sekarang. Amati, cermati, dan sempurnakan untuk hasil yang maksimal,” tandasnya.
Ia memberi contoh, pembinaan atlet tinju amatir tahun 80-an, cenderung lebih bergantung pada pengalaman dan metode tradisional. Fokus latihan pada kekuatan fisik dan teknik dasar.
Tahun 2000-an, mulai ada pola pembinaan yang lebih terstruktur dan ilmiah. “Saat itu kita sudah mulai mengenal boxing technology, psikologi olahraga, serta perhatian terhadap nutrisi atlet dan aspek recovery atau pemulihan.
Boxing Technology
Diakui, pembinaan dan pengembangan tinju amatir nasional masih menghadapi berbagai tantangan. Akan tetapi, harus diakui adanya perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Tantangan terbesar antara lain keterbatasan fasilitas, pendanaan, dan dukungan mental bagi atlet. Tapi dengan dukungan yang lebih terorganisir serta kebijakan pemerintah yang mendukung, kita optimis prospek tinju amatir ke depan sangat cerah,” ujarnya, antusias.
Sebagai Ketum PP Pertina, Komaruddin Simanjuntak telah meningkatkan kualitas organisasi, kualitas program. Di antaranya penggunaan dan pendekatan secacra teknologi.
“Karena itu, Pertina Kaltara dan segenap pengurus Pertina di seluruh provinsi harus bahu-membahu bersama PP Pertina dalam mencetak atlet tinju berprestasi. Merekalah yang akan didorong untuk mendulang medali pada ajang SEA Games, Asian Games, bahkan Olimpiade.
Komar menekankan pentingnya pendekatan “science & technology” dalam proses perekrutan atlet tinju. Kembangkan pola seleksi dan pencarian bakat secara efektif. “Jangan melulu mengandalkan pencarian atlet berbakat hanya dari kompetisi atau turnamen,” tegasnya.
Turnamen tinju hanya salah satu sarana pencarian bakat petinju berbakat. Tetapi harus ditambah pendekatan yang lebih scientific. Gunakan data, tes fisik, tes psikologi (mental), gizi, dan lain-lain. “Gabungkan talent scouting secara manual dan berbasis instink, tambahkan juga aspek yang lebih ilmiah.
Pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam pembinaan tinju juga harus mendapat perhatian. Pengurus sebaiknya mengadopsi teknologi yang mendukung analisis kinerja atlet. Misalnya, penggunaan alat ukur kekuatan pukulan, kecepatan, dan strategi bertanding.
Jika diperlukan, gunakan analisis video untuk memperbaiki teknik, meningkatkan efektivitas pembinaan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan. Selain itu, faktor pelatih tak kalah penting. “Pelatih juga harus berbasis teknologi terbaru agar mampu melacak kemajuan atlet. Pelatih tinju harus dilengkapi perangkat pelacak kinerja atlet, video analisis, dan pelatihan berbasis simulasi.
“Ular Makan Linggis”
Untuk itu semua, Komar bertekad konsisten dengan gaya kepempinan yang dikenal keras dan tegas. Ia sendiri menyebutnya “ular makan linggis/kayu laut”. Artinya, Ketum PP Pertina yang satu ini dikenal banyak akal, dan acap berpikir di luar nalar. Sesekali, prinsipnya “PDUB” atau “pukul dulu urusan belakangan”.
Yang ia maksud, tidaklah berkonotasi negatif. “Saya bukan tipe orang yang ketika diberi amanah lalu tepuk jidat dan berseru ‘mati aku’. Melainkan akan berusaha melaksankaan sebaik-baiknya, mencarikan jalan keluar, mencarikan solusi. Jadi pemimpin tidak boleh pengecut, jangan mengedepankan rasa takut alih-alih bertindak,” tegasnya.
Jangan Mati Berkali-kali
Seorang pemimpin yang baik, ibarat pejuang pemberani. Tidak banyak bicara tetapi terus berpikir dan berbuat yang terbaik. “Pemimpin itu tidak suka ‘mati pura-pura’. Kalau mati ya mati beneran. Karena itu saya tekankan kepada pengurus Pertina agar apa pun kendala yang akan dihadapi, pikirkan dan carikan solusi dengan memanfaatkan peluang serta melihat situasi dan kondisi masing-masing daerah,” papar Komar.
Salah satu handicap pengembangan cabor tinju amatir adalah persoalan pendanaan dan sponsorship. Padahal, pengembangan tinju memerlukan dana yang cukup besar. “Sebab, mencetak atlet tinju berkualitas internasional harus melalui pembinaan berkelanjutan. Di samping, memperbanyak pengalaman jam tanding baik di dalam maupun di luar negeri,” ujarnya.
Karena itulah, pengurus perlu mengembangkan strategi pencarian dana baik melalui anggaran pemerintah, sponsor swasta, ataupun penggalangan dana masyarakat. Tanpa dana memadai, fasilitas pelatihan, transportasi atlet, dan keikutsertaan dalam kompetisi internasional akan terkendala.
Ke depan, sistem pembinaan tinju amatir harus mampu melahirkan atlet-atlet bermental kuat untuk menghadapi tekanan kompetisi dan tantangan lain. Misalnya, pemusatan latihan yang fokus pada ketahanan mental, pengelolaan stres, terutama saat menghadapi dan melaksanakan kompetisi dengan tekanan dan ekspektasi besar.
“Karenanya, pengurus Pertina wilayah harus memanfaatkan potensi yang ada di wilayahnya. Jalinlah kerjasama mutual dengan pihak perguruan tinggi, misalnya sarjana-sarjana olahraga, psikolog, ahli sport science, dan lain-lain.
Potensi lain di daerah adalah bibit atlet tinju itu sendiri. Terlebih jika di suatu daerah sudah berdiri klub-klub tinju lokal. Lakukan kerjasama, libatkan pemerintah dan swasta, serta elemen masyarakat lain. “Untuk itulah pengurus harus inovatif, jeli, dan kreatif,” tambah Komar.
Cryotherapy
Aspek lain yang tak luput dari perhatian Ketum PP Pertina Komaruddin Simanjuntak adalah tentang nutrisi dan pemulihan. Atlet tinju sangat perlu nutrisi, diet seimbang dan asupan gizi memadai, guna mendukung performa. “Sekali lagi, upayakan kerjasma dengan para pihak untuk menghadirkan fasilitas nutrisi dan penyediaan fasilitas pemulihan seperti cryotherapy atau terapi panas.”
Peran komunitas dan masyarakat juga tak kalah penting. Serap masukan dari masayarakat atau komunitas terkait pengembangan cabor tinju amatir ke depan. Bila perlu libatkan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran hidup sehat, menjaga fisik dengan baik, dan memberi saluran bagi yang berpotensi sebagai atlet tinju.
Di bidang manajemen, Ketum Pertina Komaruddin menyebut adanya kendala yang mempengaruhi efektivitas pengelolaan dan pembinaan atlet. Ihwal kendala, Komar kembali mengulang persoalan manajemen, pendanaan, infrastruktur, hingga budaya olahraga (tinju) itu sendiri.
Termasuk persoalan pengembangan SDM, di samping faktor pengelolaan politik internal yang sejatinya bisa membantu mewujudkan organisasi Pertina yang lebih efektif dan berprestatsi.
Untuk itu, kepada pengurus Pertina Kaltara, Ketum Komar berharap segera menyusun rencana aksi, dan laksanakan janji pengurus yang sudah diucapkan di hadapan Ketum Pertina pusat,. “Susun program jangka pendek, menengah dan program jangka panjang. Selamat bertugas, semoga sukses. PERTINA MENYALA !!!” pekik Komar menutup sambutan. ***