Headline
Dari Kaltara, Pertina Bidik Prestasi Tinju Dunia

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Nasional (PP Pertina), Mayjen TNI Purn Dr Komaruddin Simanjuntak, mengukuhkan sekaligus melantik Ketua Pertina Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) dengan segenap pengurus Pertina Kaltara masa bakti 2024 – 2028.
Dalam kesempatan itu, hadir Forkopimda Kaltara, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Utara (Kaltara), H. Muhammad Nasir, Sekum KONI Kaltara, dan para ketua Pengda Kabupaten/Kota. Tampak pula hadir Denpom VI/3 Bulungan, Pomdam VI/Mulawarman, serta tokoh masyarakat lain.
Acara pengukuhan didahului berbagai rangkaian kegiatan. Di antaranya persiapan, dilanjutkan acara pokok berupa penandatanganan Surat Keputusan (SK), penyerahan pataka Pertina Kaltara dari Ketum PP Peritna Pusat dan diterima Ketua Pengurus Provinsi Kaltara, Ma’at, disaksikan pengurus lain.

Komaruddin Simanjutak dalam sambutan meyampaikan rasa terima kasih kepada Pemprov Kaltara atas kesiapannya menyambut dan melaksankaan acara pengukuhan pengurus Pertina Provinsi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ketua Umum KONI dan jajaran, atas sambutannya kepada PP Pertina Pusat dan rombongan.
“Izinkan saya memberi apresisi setinggi-tingginya atas dukungan luar biasa dari KONI kepada cabang olahraga tinju di Kaltara,” ujar jenderal berkumis tebal itu.
Ketua Umum PP Pertina yang akan memasuki masa kepemimpinan periode kedua tersebut, menyampaikan selamat dan sukses kepada Ma’at selaku Ketua Pengprov Pertina Kaltara serta segenap pengurus atas amanat yang dipercayakan rakyat Kaltara melalui mekanisme Musprov yang dihadiri pengurus Pertina, beberapa bulan lalu.
Ketum Pertina, Mayjen TNI Purn Komaruddin Simanjuntak yang saat ini menjabat Plt Ketua Umum PPAD (Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat) itu tak lupa menyampaikan terima kasih kepada pengurus Pertina lama atas pengabdian luar biasa. Ia berharap semangat dan dedikasi kepengurusan lama dapat ditindaklanjuti dan ditingkatkan oleh pengurus baru.
“Sekaligus sebagai Ketum PP Pertina saya meminta maaf jika ada yang kurang berkenan selama berinteraksi dan bersama membangun Pertina,” tambah Komar.
Kolaborasi Pertina
Mantan Pangdam IX/Udayana (2017 – 2018) itu juga menyoroti tentang potensi tinju Kalimantan Utara. Sebuah potensi besar, yang jika mendapat perhatian serius, berpeluang menyumbangkan altlet potensial guna menyabet medali emas pada PON 2028.
“Untuk itu diperlukan kolaborasi pentahelix. Libatkan unsur pemerintah daerah, organisasi Pertina, pihak swasta, akademisi, pengusaha, dan media. Jangan lupa kembangkan sport science, dalam hal ini boxing science agar lahir atlet-atlet tinju amatir yang mampu mencetak prestasi membanggakan,” tutur Komar.
Komaruddin pun menekankan pentingnya pembinaan usia dini. Ketersediaan bibit petinju yang cukup, akan melahirkan tingkat kompetisi yang ketat, untuk melahirkan atlet berprestasi.
“Para stakeholder tinju amatir di mana pun berada, harus senantiasa memperhatian aspek pembinaan, di samping penyusunan metode latihan mutakhir. Kita harus melihat sejarah pembinaan tinju sejak era 80-an hingga sekarang. Amati, cermati, dan sempurnakan untuk hasil yang maksimal,” tandasnya.
Ia memberi contoh, pembinaan atlet tinju amatir tahun 80-an, cenderung lebih bergantung pada pengalaman dan metode tradisional. Fokus latihan pada kekuatan fisik dan teknik dasar.
Tahun 2000-an, mulai ada pola pembinaan yang lebih terstruktur dan ilmiah. “Saat itu kita sudah mulai mengenal boxing technology, psikologi olahraga, serta perhatian terhadap nutrisi atlet dan aspek recovery atau pemulihan.
Boxing Technology
Diakui, pembinaan dan pengembangan tinju amatir nasional masih menghadapi berbagai tantangan. Akan tetapi, harus diakui adanya perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
“Tantangan terbesar antara lain keterbatasan fasilitas, pendanaan, dan dukungan mental bagi atlet. Tapi dengan dukungan yang lebih terorganisir serta kebijakan pemerintah yang mendukung, kita optimis prospek tinju amatir ke depan sangat cerah,” ujarnya, antusias.
Sebagai Ketum PP Pertina, Komaruddin Simanjuntak telah meningkatkan kualitas organisasi, kualitas program. Di antaranya penggunaan dan pendekatan secacra teknologi.
“Karena itu, Pertina Kaltara dan segenap pengurus Pertina di seluruh provinsi harus bahu-membahu bersama PP Pertina dalam mencetak atlet tinju berprestasi. Merekalah yang akan didorong untuk mendulang medali pada ajang SEA Games, Asian Games, bahkan Olimpiade.
Komar menekankan pentingnya pendekatan “science & technology” dalam proses perekrutan atlet tinju. Kembangkan pola seleksi dan pencarian bakat secara efektif. “Jangan melulu mengandalkan pencarian atlet berbakat hanya dari kompetisi atau turnamen,” tegasnya.
Turnamen tinju hanya salah satu sarana pencarian bakat petinju berbakat. Tetapi harus ditambah pendekatan yang lebih scientific. Gunakan data, tes fisik, tes psikologi (mental), gizi, dan lain-lain. “Gabungkan talent scouting secara manual dan berbasis instink, tambahkan juga aspek yang lebih ilmiah.
Pemanfaatan teknologi dan inovasi dalam pembinaan tinju juga harus mendapat perhatian. Pengurus sebaiknya mengadopsi teknologi yang mendukung analisis kinerja atlet. Misalnya, penggunaan alat ukur kekuatan pukulan, kecepatan, dan strategi bertanding.
Jika diperlukan, gunakan analisis video untuk memperbaiki teknik, meningkatkan efektivitas pembinaan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan. Selain itu, faktor pelatih tak kalah penting. “Pelatih juga harus berbasis teknologi terbaru agar mampu melacak kemajuan atlet. Pelatih tinju harus dilengkapi perangkat pelacak kinerja atlet, video analisis, dan pelatihan berbasis simulasi.
“Ular Makan Linggis”
Untuk itu semua, Komar bertekad konsisten dengan gaya kepempinan yang dikenal keras dan tegas. Ia sendiri menyebutnya “ular makan linggis/kayu laut”. Artinya, Ketum PP Pertina yang satu ini dikenal banyak akal, dan acap berpikir di luar nalar. Sesekali, prinsipnya “PDUB” atau “pukul dulu urusan belakangan”.
Yang ia maksud, tidaklah berkonotasi negatif. “Saya bukan tipe orang yang ketika diberi amanah lalu tepuk jidat dan berseru ‘mati aku’. Melainkan akan berusaha melaksankaan sebaik-baiknya, mencarikan jalan keluar, mencarikan solusi. Jadi pemimpin tidak boleh pengecut, jangan mengedepankan rasa takut alih-alih bertindak,” tegasnya.
Jangan Mati Berkali-kali
Seorang pemimpin yang baik, ibarat pejuang pemberani. Tidak banyak bicara tetapi terus berpikir dan berbuat yang terbaik. “Pemimpin itu tidak suka ‘mati pura-pura’. Kalau mati ya mati beneran. Karena itu saya tekankan kepada pengurus Pertina agar apa pun kendala yang akan dihadapi, pikirkan dan carikan solusi dengan memanfaatkan peluang serta melihat situasi dan kondisi masing-masing daerah,” papar Komar.
Salah satu handicap pengembangan cabor tinju amatir adalah persoalan pendanaan dan sponsorship. Padahal, pengembangan tinju memerlukan dana yang cukup besar. “Sebab, mencetak atlet tinju berkualitas internasional harus melalui pembinaan berkelanjutan. Di samping, memperbanyak pengalaman jam tanding baik di dalam maupun di luar negeri,” ujarnya.
Karena itulah, pengurus perlu mengembangkan strategi pencarian dana baik melalui anggaran pemerintah, sponsor swasta, ataupun penggalangan dana masyarakat. Tanpa dana memadai, fasilitas pelatihan, transportasi atlet, dan keikutsertaan dalam kompetisi internasional akan terkendala.
Ke depan, sistem pembinaan tinju amatir harus mampu melahirkan atlet-atlet bermental kuat untuk menghadapi tekanan kompetisi dan tantangan lain. Misalnya, pemusatan latihan yang fokus pada ketahanan mental, pengelolaan stres, terutama saat menghadapi dan melaksanakan kompetisi dengan tekanan dan ekspektasi besar.
“Karenanya, pengurus Pertina wilayah harus memanfaatkan potensi yang ada di wilayahnya. Jalinlah kerjasama mutual dengan pihak perguruan tinggi, misalnya sarjana-sarjana olahraga, psikolog, ahli sport science, dan lain-lain.
Potensi lain di daerah adalah bibit atlet tinju itu sendiri. Terlebih jika di suatu daerah sudah berdiri klub-klub tinju lokal. Lakukan kerjasama, libatkan pemerintah dan swasta, serta elemen masyarakat lain. “Untuk itulah pengurus harus inovatif, jeli, dan kreatif,” tambah Komar.
Cryotherapy
Aspek lain yang tak luput dari perhatian Ketum PP Pertina Komaruddin Simanjuntak adalah tentang nutrisi dan pemulihan. Atlet tinju sangat perlu nutrisi, diet seimbang dan asupan gizi memadai, guna mendukung performa. “Sekali lagi, upayakan kerjasma dengan para pihak untuk menghadirkan fasilitas nutrisi dan penyediaan fasilitas pemulihan seperti cryotherapy atau terapi panas.”
Peran komunitas dan masyarakat juga tak kalah penting. Serap masukan dari masayarakat atau komunitas terkait pengembangan cabor tinju amatir ke depan. Bila perlu libatkan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran hidup sehat, menjaga fisik dengan baik, dan memberi saluran bagi yang berpotensi sebagai atlet tinju.
Di bidang manajemen, Ketum Pertina Komaruddin menyebut adanya kendala yang mempengaruhi efektivitas pengelolaan dan pembinaan atlet. Ihwal kendala, Komar kembali mengulang persoalan manajemen, pendanaan, infrastruktur, hingga budaya olahraga (tinju) itu sendiri.
Termasuk persoalan pengembangan SDM, di samping faktor pengelolaan politik internal yang sejatinya bisa membantu mewujudkan organisasi Pertina yang lebih efektif dan berprestatsi.
Untuk itu, kepada pengurus Pertina Kaltara, Ketum Komar berharap segera menyusun rencana aksi, dan laksanakan janji pengurus yang sudah diucapkan di hadapan Ketum Pertina pusat,. “Susun program jangka pendek, menengah dan program jangka panjang. Selamat bertugas, semoga sukses. PERTINA MENYALA !!!” pekik Komar menutup sambutan. ***
Headline
Kunjungi Kantor PPAD, Letjen TNI Purn Marciano Norman Paparkan Kiprah KONI

Ketua Umum KONI, Letjen TNI Purn Marciano Norman melakukan kunjungan silaturahmi ke kantor Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) di Jakarta, hari ini (11/2/2025). Ia disambut Plt Ketum PPAD, Mayjen TNI Purn Komaruddin Simanjuntak.
Dalam sambutannya, Ketum Komar menyampaikan ucapan selamat datang kepada senior Letjen Marciano dan jajaran. “PPAD merupakan rumah para Purna TNI AD, tempat Para Purnawirawan berkumpul, bersatu melanjutkan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan bernegara,” ujar Mayjen Komar.
Sementara itu, Ketum KONI, menjelaskan tetang tugas KONI, kiprah KONI sampai dengan sistem anggaran. Dijelaskan, KONI, merupakan induk organisasi pembina olah raga prestasi di tanah air, dengan tugas mengantar atlet meraih prestasi melalui tata kelola organik yang baik.
Ada beberapa cabang olah raga yang dipimpin oleh purnawirawan, yang merupakan anggota PPAD. Karenanya, kolaborasi PPAD dan KONI sangat penting.
“Kita bersatu, bergandengan tangan, bersama-sama untuk mewujudkan olahraga Indonesia ditingkat nasional, regional maupun internasional dengan mengibarkan sang Merah Putih dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya,” ujar Marciano.
Dalam kunjungannya, Ketum Marciano didampingi Mayjen TNI Purn Suwarno (Wakil Ketua 1), Mayjen TNI Purn Sudarmo (Wakil Kerua 2), Mayjen TNI Purn Andre (Wakil Ketua 3), Mayjen TNI Purn Eko Budi (Ketua Bidang Organisasi), Mayjen TNI Purn Karmin (Ketua Bidang Perencanaan & Anggaran), dan beberapa staf KONI Pusat lainnya
Sementara, Plt Ketum PPAD Mayjen Komaruddin didampingi Mayjen TNI Purn Wiyarto (Sekjen PPAD), Mayjen TNI Purn Johny L Tobing (Kabid pengawas), dan staf PPAD lain.
Untuk diketahui, jajaran purnawirawan TNI yang memimpin cabang olahraga di Tanah Air, adalah: Jenderal TNI Purn Prabowo Subianto (Ketua Umum Pencak Silat), Marsekal TNI Purn Hadi Tjahjanto (Ketua Umum FORKI), Letjen TNI Purn Johny Supriyanto (Ketua Perbakin), Mayjen TNI Purn Komaruddin Simanjuntak (Ketua Umum PP Pertina), Mayjen TNI Purn M Hafil (Ketua Umum Kurash), Mayjen TNI Purn Budi Sulistijono (Ketua umum FHI /Federasi Hoki Indonesia). Adapun Ketua Umum Judo dijabat Pati aktif yakni Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Letjen TNI Richard Tampubolon (Ketua Umum Taekwondo).***
Headline
“Fantasi, Sejarah, dan Spiritualitas dalam Sapuan Kuas Hendra Buana”

NEO Gallery menggelar pameran tunggal Hendra Buana, maestro seni rupa yang dikenal dengan eksplorasi kaligrafi Islam dan filosofi alam Minangkabau.
Bertajuk “Pameran Lukisan Karya Masterpiece Hendra Buana”, pameran ini akan berlangsung pada 2 – 16 Februari 2025 di NEO Gallery, Gedung Masterpiece Lantai 2, Jl. Tanah Abang IV No. 23-25, Jakarta Pusat, setiap hari pukul 09.00 – 17.00 WIB.
Dikurasi oleh kurator seni Dio Pamola, pameran ini menampilkan 42 karya yang mengajak pengunjung menyelami lanskap surealis dan spiritualitas khas dalam karya Hendra.
Acara pembukaan berlangsung pada 2 Februari 2025 pukul 14.00 WIB dan akan diresmikan oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon.
Hendra Buana dan Karya-Karyanya
Lahir di Bukittinggi pada tahun 1963, Hendra Buana merupakan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang telah mengukir perjalanan panjang dalam dunia seni rupa. Ia dikenal karena kemampuannya menggabungkan unsur kaligrafi Islam dengan elemen alam, terinspirasi dari filosofi Minangkabau, “alam takambang jadi guru.”
Sejak masa studinya, bakatnya telah mencuri perhatian, membawanya ke berbagai eksplorasi artistik yang semakin matang.
Dalam pameran ini, Hendra menampilkan sisi baru dari karyanya dengan pendekatan surealisme dekoratif, menciptakan pemandangan fantasi yang menghidupkan imajinasi. Lewat warna-warna berani, tekstur dinamis, dan simbolisme kaya, ia membawa penonton ke dunia yang melampaui realitas.
“Dulu, Kini dan Nanti” mempertemukan budaya Nusantara dengan peradaban dunia, menghadirkan negeri imajinatif yang terasa akrab sekaligus asing.
Sementara itu, “Suatu Sore di Tilatang Kamang” menggambarkan lanskap yang berkabut dan penuh misteri, menyiratkan jejak sejarah Perang Padri yang masih bergema dalam ingatan kolektif.
Keajaiban alam terjalin dalam “Arau dalam Fantasi” dan “Arwana dalam Fantasi,” di mana air, langit, dan kehidupan bawah laut melebur dalam harmoni yang magis. Keseimbangan kosmis termanifestasi dalam “Yin Yang,” menghadirkan kontras antara gelap dan terang, keteraturan dan kekacauan.
Sedangkan dalam “Sebermula Jadi Hikayat Bahtera Nabi Nuh” dan “Yang Terdampar di Bukit Jodi,” Hendra mengisahkan kembali legenda bahtera Nabi Nuh dengan sapuan kuas yang dramatis, seolah menempatkan penonton di tengah riak gelombang yang membawa kisah-kisah lama ke masa kini.
Meskipun tidak secara eksplisit menampilkan kaligrafi Arab, esensi spiritual tetap menjadi benang merah yang menyatukan seluruh karyanya. Dengan pendekatan visual yang menggugah, Hendra tidak sekadar melukis, tetapi mengundang penonton untuk merenungkan hubungan manusia dengan alam, sejarah, dan dimensi metafisik yang lebih luas.

“Kami merasa terhormat bisa menghadirkan pameran tunggal ini karena Hendra Buana adalah seniman dengan jiwa yang tulus. Lukisan-lukisannya berbicara dengan hati, mengajak kita masuk ke dalam dunia imajinasi yang penuh makna dan spiritualitas,” ujar Stefanus Randy Oenardi Raharjo, Direktur NEO Gallery.
Kurator Dio Pamola menambahkan, “Pameran ini mengajak kita merenungkan bagaimana seni rupa bisa menjadi medium eksplorasi keindahan dan iman. Karya Hendra mengingatkan bahwa seni besar bukan sekadar soal kemegahan visual, tetapi juga tentang jiwa yang terkandung di dalamnya.”
Informasi Kunjungan
Pameran ini terbuka untuk umum dan gratis. Pengunjung dapat melakukan registrasi langsung di lokasi. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi Instagram @neogallery.idn atau hubungi 0812-8333-4157 (Mira).***
Headline
Jhoni Tambunan Dilantik Jadi Ketua PPAD Provinsi Kepri

Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), baru saja menggelar Musyawarah Daerah Provinsi Luar Biasa (Musdaprovlub). Kegiatan yang berlangsung dua hari, 30 – 31 Januari 2025 itu, dilanjutkan Pengukuhan serta Pelantikan Ketua dan Pengurus PPAD Provsinsi Kepri.
Keseluruhan rangkaian kegiatan diselenggararkan di Aula Makorem 033/WP (Wira Pratama), Jalan Sei Timun, Kota Tanjungpinang, Kepri. Dalam kesempatan itu, Letkol Purn Jhoni Tambunan terpilih menjadi Ketua PPAD Provinsi Kepri masa bakti 2023 – 2028.
Plt Ketua Umum PPAD, Mayjen TNI Purn Dr Komaruddin Simanjuntak hadir langsung dan berkenan mengukuhkan sekaligus melantik Ketua dan Pengurus PPAD Kepri. Yang menarik, pria berkumis tebal ini membuka dan menutup sambutan dengan pantun.
“Bapak-ibu yang saya muliakan, karena saat ini saya berada di daratan Kesultanan Kepulauan Riau, ijznkan saya menyampaikan dua buah pantun sebagai pembuka. Dan nanti dua pantun lagi sebagai penutup,” ujar Mayjen Komar.
“Orang sukses berangkat pagi;
Suka tersenyum, ramah, dan hangat;
Good morning selamat pagi;
Jawablah salam dengan semangat.”
“Di laut ada kapal selam;
Di langit ada bintang;
Apabila ada yang mengucap salam;
Harap dijawab dengan suara lantang.”
Hadirin menyambutnya dengan sahutan “cakeeeep”, diakhiri tepuk tangan dan tawa meriah. Tampak hadir aster mewakili Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I), Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, S.E., M.M., serta unsur Forkopimda Kepulauan Riau.
Sebagai tuan rumah, tampak hadir kasrem mewakili Danrem 033/Wira Pratama (WP), Brigjen TNI Bambang Herqutanto selaku Pembina PPAD Kepulauan Riau.
“Saya bangga dan haru, melihat kepedulian pemerintah daerah, instansi TNI-Polri terhadap para purnawirawan TNI-AD. Kami semakin bersemangat untuk terus mengabdi dan berkarya bagi NKRI yang kita cintai melalui organisasi PPAD,” kata Komar lebih lanjut.
Mantan Pangdam IX/Udayana itu juga menekankan, bahwa PPAD adalah organisasi kemasyarakatan yang pembinanya di tingkat Pusat adalah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD). Karenanya, secara berjenjang di tingkat Provinsi adalah Pangdam dan Danrem, serta di tingkat Kabupaten/Kota adalah Dandim.
Oleh karenanya Program Kerja dan seluruh kegiatan PPAD diorientasikan untuk mendukung kebijakan TNI Angkatan Darat dan Program Asta Cita Pemerintah menuju Indonesia Emas tahun 2045. Program itu telah dijabarkan dalam 17 (tujuh belas) program prestasi yang menjadi fokus utama Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Kegiatan PPAD diarahkan mendukung program-program tersebut terutama yang terkait dengan sosial kemasyarakatan. Di antaranya, meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitar melalui kerjasama bidang ekonomi dengan menjadikan seorang purnawirawan sebagai entrepreneurship sesuai naluri bisnis yang ditekuni.
Selain itu, mendukung program Makan Siang Bergizi atau MBG di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil dan menyusui, dengan mengambil peran pendataan. Peran lain, menjadi pemasok bahan baku secara berkesinambungan.
PPAD juga mendukung program penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan gratis melalui bakti sosial operasi mata katarak dan pengobatan umum kepada anggota PPAD dan masyarakat. Yang tak kalah penting, ikut serta dalam program mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional melalui kerjasama dengan pihak ketiga.
“Upaya ini dimaksudkan untuk memberdayakan lahan tidur menjadi lahan produktif agar menjadi daerah yang berswasembada pangan di daerah Karawang, Jawa Barat,” tambah Mayjen Komaruddin Simanjuntak.
Prinsipnya, PPAD mendukung program Asta Cita Kabinet Merah Putih. Meski ada tantangan besar, tetapi tetap fokus pada keberlanjutan pembangunan.
Berikut Asta Cita Prabowo-Gibran :
- 1.Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
- 2.Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
- 3.Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
- 4.Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
- 5.Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
- 6.Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
- 7.Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
- 8.Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan Makmur

Keanggotaan Otomatis
Terkait organisasi, Plt Ketum PPAD untuk kesekian kalinya menekankan hakikat “keanggotaan otomatis” bagi anggota TNI AD, ASN TNI AD yang telah purna tugas. “Kepadanya diberikan KTA PPAD sesuai dengan mekanisme pengaturan pemberian KTA,” tegasnya Mayjen Komar.
Dalam kesempatan itu, Komar juga mengingatkan para anggota, agar senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan yang dilandasi Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dimanapun kita berada. “Di antara anggota PPAD harus solid, saling bantu, saling menghargai, saling menghormati seperti yang selama ini diajarkan oleh para senior pendahulu kita,” ujarnya.
Ditekankan pula, bahwa PPAD adalah organisasi independen dan mandiri. Secara kelembagaan atau organisatoris tidak ber-afiliasi dengan Partai Politik manapun. Namun PPAD akan menghormati dan memberikan peluang kebebasan kepada setiap anggota yang terjun di dunia politik praktis dan bergabung dengan partai politik. Sebab, hal itu merupakan hak perorangan sebagai WNI dan dilindungi konstitusi.
“Namun bagi anggota PPAD yang berpolitik praktis, yang bersangkutan harus mengundurkan diri secara dari kepengurusan, menyerahkan jabatan kepada Ketua Umum PPAD dan yang bersangkutan tetap menjadi anggota PPAD biasa,” kata Komar.
Ditekankan bahwa kekuatan moral bukan kekuatan politik yang haus kekuasaan. Bersikap kritis terhadap permasalahan bangsa yang menyangkut integritas NKRI, Pancasila, dan UUD 1945. “Tapi bukan dengan cara turun di jalanan mengatasnamakan PPAD,” tegasnya.
Di akhir sambutan, Plt Ketua Umum PPAD menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad S.E.,M.M., dan segenap pejabat Pemda Kepri yang selama ini memberikan dukungan kepada Keluarga Besar TNI-Polri khususnya PPAD. “Saya berharap dukungan tersebut dapat dilanjutkan bahkan ditingkatkan,” ujar Komar pula.
Sedangkan, kepada Letkol Purn Jhoni Tambunan, Komar mengucapkan selamat bertugas sebagai Ketua PPAD Kepri masa bakti tahun 2023-2028 beserta seluruh Pengurus. “Saya berharap kepengurusan baru dapat segera menyusun Program Kerja dan kegiatan organisasi, berpedoman pada Program Kerja PPAD pusat,” pesan Komar.
Mengakhiri sambutan ini, kembali Komar membacakan dua buah pantun.
“Buah durian buah kwini;
Jolok jambu pakai galah;
Cukup sekian sembutan kami;
Maafkan kami bila ada salah.”
“Makan nasi bersayur kailan;
Lepas makan terus bersugi;
Selamat pulang hadirin sekalian;
Ada umur bersua lagi.”
Berikut susunan kepengurusan PPAD Provinsi Kepulauan Riau:
Ketua Badan Pertimbangan: Letkol Purn HT Saragih
Wakil Ketua Badan Pertimbangan: Mayor Purn Wanlentine Sinaga
Ketua Badan Pengawas: Letkol Purn Jakson Siahaan
Wakil Ketua Badan Pengawas: Kapten Purn Luhut Sidauruk
Ketua: Letkol Purn Jhoni Tambunan
Wakil Ketua 1: Mayor Purn Khairunnufus
Wakil Ketua 2: Letkol Purn TH Prabowo
Sekretaris 1: Letkol Purn Sri Sugiharti
Sekretaris 2: Letkol Purn Harioko
Bendahara: Mayor Purn Telaumbanua
Anggota: Nasib Tarigan
Seksi Kejuangan: Pelda Purn Jumiin
Seksi Ekonomi: Letda Purn Marhillong Simarmata
Seksi Sosial: Kapten Purn Suryadi
Seksi Diklat: Kapten Purn Sukarjo
Seksi Organisasi: Mayor Purn Suriman
Seksi Komunikasi: Mayor Purn Agus Sungkowo
Anggota: Serma Purn Abdul Latif
Seksi Kepemudaan: Serma Purn Tugirin
Seksi Hukum: Serda Purn Mardianto.***