Forumterkininews.id, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat waspada dan siaga bencana hidrometeorologi basah banjir dan longsor. Saat ini 68,24 persen wilayah Indonesia memasuki musim hujan.
Potensi bencana cuaca ekstrem ini pun akan meningkat di masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan seperti saat ini. Terdapat 477 zona musim (ZOM) dari 699 ZOM sudah masuk musim hujan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari meminta daerah yang rawan bencana banjir dan longsor siaga. Bahkan bisa menetapkan status siaga bencana.
Dengan penetapan itu, pemerintah pusat bisa membantu peralatan dan personel jika memang suatu daerah tidak memiliki kemampuan optimal.
“Pada 6-12 November 2023 sudah terjadi 19 kejadian bencana karena cuaca ekstrem. Menandakan kita ada di musim transisi. Karena ada El Nino, musim hujan bergeser dan terjadi di November,” katanya di Jakarta, Senin (13/11) petang dalam Disaster Briefing.
Sebelumnya, di sejumlah wilayah terjadi kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan. Musim kemarau 2023 memang ada pengaruh El Nino. Kondisi musim kemarau dengan minim curah hujan dan kondisi kering yang berkepanjangan.
Saat ini di Aceh, Sumatera, sebagian besar Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua curah hujan mulai meningkat. Kecuali sebagian kecil Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara yang masih merasakan musim kemarau.
Perbaiki Ekosistem Hulu dan Infrastruktur Drainase
Abdul mengingatkan, bencana akan berulang jika tanpa perbaikan infrastruktur dan perbaikan ekosistem di hulu. Antisipasi dan waspadai pula di sejumlah gunung yang terbakar seperti Arjuno, Semeru, Lawu, Bromo pascakarhutla, jika ada potongan pohon yang menutupi badan sungai akan memicu banjir bandang.
“Potongan pohon yang menutupi badan dan anak sungai ketika menumpuk dan air bendungan tak kuat menahan air hujan bisa terjadi banjir bandang,” ungkapnya.
Sementara itu untuk wilayah perkotaan perhatikan drainase. Bersihkan dari sampah. Masyarakat juga harus disiplin dan tidak membuang sampah sembarangan yang bisa memicu banjir.
Di samping itu, sistem peringatan dini bencana juga harus diperkuat. Perbaiki ekosistem di hulu dan drainase di perkotaan. Wilayah pesisir juga harus waspada banjir rob dan banjir lokal dalam periode ini.
Untuk masyarakat yang tinggal di perbukitan waspada retakan tanah. Jika hujan lebih dari satu jam, siaga karena berpotensi longsor.
BNPB memperkirakan puncak musim hujan terjadi pada Februari-Maret 2024. Masih ada beberapa bulan lagi pemerintah daerah meningkatkan antisipasi sehingga dampak bencana bisa diminimalisir.