Jakarta, CNN Indonesia —
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Sesmenko PMK) Andie Megantara menyebut transformasi ekonomi biru butuh suntikan Rp1,4 triliun.
Anak buah Muhadjir Effendy itu mengatakan Indonesia kaya akan sumber daya alam bahari, di antaranya hutan mangrove 3,36 juta hektare, terumbu karang 2,5 juta hektare, hingga kawasan konservasi seluas 28,9 juta hektare. Bahkan, megabiodiversity yang dimiliki Indonesia menempatkannya di urutan kedua terbesar di dunia, hanya kalah dari Brasil.
Dengan begitu, Andie memperkirakan kontribusi sumber daya bahari atau maritim Indonesia bakal menyumbang 12,5 persen dari produk domestik bruto (PDB) tanah air pada 2045 mendatang.
“Diperkirakan ada kebutuhan fiskal Rp1,4 triliun untuk mempercepat transformasi ekonomi biru. Sedangkan anggaran tersedia baru 20 persen-25 persennya,” katanya dalam Seminar Nasional Transformasi Peradaban Bahari Menuju Indonesia Emas 2045 di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (9/8).
“Sehingga masih diperlukan sumber pendanaan lain yang bersifat kolaboratif dengan semangat baru dan keyakinan memandang, memahami, merespons secara strategis situasi yang semakin kompleks kemudian berinovasi dan transformasi kerja untuk mengatasi kesenjangan,” tambah Andie.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menambahkan terdapat lima upaya yang dilakukan kementeriannya dalam transformasi tata kelola perikanan melalui ekonomi biru. Pertama, perluasan kawasan konservasi laut.
Kedua, penangkapan ikan terukur berbasis kuota. Ketiga, pengembangan budidaya laut, pesisir, dan darat yang berkelanjutan.
Keempat, pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Kelima, pembersihan sampah plastik di laut melalui partisipasi nelayan.
(skt/sfr)