RM.id Rakyat Merdeka – Nilai tukar rupiah pagi ini dibuka melemah 0,09 persen ke level Rp 15.709 per dolar AS dibanding penutupan perdagangan Jumat (10/11/2023) di level Rp 15.690 per dolar AS.
Pergerakan mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi terhadap dolar AS. Won Korea Selatan minus 0,42 persen, ringgit Malaysia turun 0,33 persen, peso Filipina melemah 0,09 persen, yuan China turun 0,01 persen, yen Jepang minus 0,05 persen, dolar Singapura naik 0,01 persen, baht Thailand menguat 0,11 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.
Baca juga : Awal Pekan, Harga Emas Rp 1.084.000 Per Gram
Indeks dolar AS terhadap mata uang saingannya menguat 0,02 persen ke level 105,70. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,08 persen ke level Rp 16.773, terhadap poundsterling Inggris turun 0,16 persen ke level Rp 19.208, dan terhadap dolar Australia turun 0,12 persen ke level Rp 9.988.
Analis Pasar Keuangan Lukman Leong mengatakan, nilai tukar rupiah melemah setelah imbal hasil obligasi AS yang kembali naik akibat pernyataan hawkish dari Gubernur The Fed Jerome Powell.
Baca juga : Akhir Pekan, Harga Emas Rp 1.092.000 Per Gram
“Pelemahan akan terbatas, investor masih mencerna implikasi downgrade Moody pada credit rating AS. Investor juga cenderung wait and see menantikan data inflasi AS minggu ini,” jelasnya, Senin (13/11/2023).
Lukman memproyeksi, nilai tukar rupiah bergerak di rentang Rp 15.650 per dolar AS hingga Rp 15.750 per dolar AS.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.