Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil Menteri II BUMN Rosan Roeslani mengungkapkan Indonesia menjadi salah satu dari enam negara tujuan investasi microchip perusahaan Amerika Serikat (AS).
Pria yang juga menjabat sebagai Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk AS itu mengatakan baik perusahaan asal Negeri Paman Sam maupun negara lain yang berpartner dengan AS akan diberi insentif jika berinvestasi di tujuh negara tersebut.
“Alhamdulillah Indonesia sudah diberi kepercayaan oleh AS bersama enam negara lainnya sebagai tujuan investasi microchip,” ucap Rosan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (9/8).
Meski demikian, ia tak menuturkan secara rinci nama-nama dari enam negara lain yang dimaksud. Ia juga belum bisa memberi tahu perusahaan mana saja yang sudah tertarik berinvestasi di Indonesia.
Pasalnya, saat ini proses kebijakannya masih dalam kajian Departemen Energi AS. Adapun final dari kajian itu baru bisa rampung pada Desember 2023 mendatang.
Yang pasti, kata Rosan, rencana tersebut bakal menguntungkan bagi Indonesia. Sebab, Indonesia bisa menjadi bagian dari rantai pasok microchip.
“Hanya tujuh negara ini yang akan dapat insentif. Ini kan luar biasa terhadap rencana investasi ke depan microchip di Indonesia,” kata dia.
AS sendiri belakangan tengah getol menggenjot industri manufaktur semikonduktor atau microchip. Kongres AS menyetujui dana US$52 miliar atau sekitar Rp775 miliar sebagai pendanaan pembangunan industri di dalam negerinya.
“Orang-orang Amerika mungkin tidak mengetahuinya, tetapi semikonduktor merupakan bagian integral dari pengalaman sehari-hari mereka,” kata anggota parlemen Rep. Frank Pallone Jr beberapa waktu lalu.
“Semikonduktor adalah microchip yang digunakan di mobil, elektronik konsumen, dan mesin cuci,” imbuhnya.
Pandemi virus corona menjungkirbalikkan berbagai industri, terutama bisnis elektronik yang membutuhkan chip semikonduktor. Permintaan akan produk teknologi, seperti laptop, konsol, dan tablet, melonjak karena konsumen menghabiskan lebih banyak waktu di rumah daripada di sekolah atau kantor.
(mrh/dzu)