- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
InternasionalMaling Mulai Resahkan Petani Tembakau di Lombok Timur

Maling Mulai Resahkan Petani Tembakau di Lombok Timur


Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Lombok Timur, Mirzha Sofyan. (Foto : Istimewa)

Selong, barbareto – Petani tembakau di Lombok Timur di minta waspada akan mulai rawan terjadinya pencurian tanaman tembakau di ladang milik masyarakat.

Aksi pencurian tembakau petani sempat terjadi di Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.

Puluhan batang tanaman tembakau milik Buniamin Muhammad Yusuf asal desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur di gondol maling.

Buniamin kepada barbareto.com menceritakan, aksi pencurian tanaman tembakau tersebut terjadi pada malam hari, sekitar pukul 10.45 Wita.

“Jam 10:45 malam Minggu kemarin itu ada terdengar suara kendaraan, tapi kendaraan tersebut menuju ke ladang tembakau masyarakat. Setelah di amati, kendaraan yang di duga jenis pick up itu tidak menyalakan lampu,” ucap Buniamin saat di hubungi via WhatsApp, Selasa (1/8/2023).

Dari rasa kecurigaan tersebut, arah 200 meter dari lokasinya berada saat itu, ia mencoba menyorot kendaraan tersebut menggunakan senter miliknya.

“Selang sesaat itu, kendaraan tersebut berbalik arah dan pergi begitu saja,” jelasnya.

Sesaat kemudian Buniamin di temani sejumlah warga yang kebetulan berada di sekitar mecoba mengecek ke lokasi berhentinya pick up tadi.

Alangkah terkejutnya, puluhan batang tembakau yang di milikinya sudah di tebang orang tak di kenal.

“Dari kejadian itu dugaan kami bukan satu dua orang pelakunya, dan modusnya dia di turunkan kendaraan. Masing-masing dari mereka sudah punya tugasnya, ada yang memotong, ada yang mengambil hasil rampasan dan ada yang memantau keadaan,” ungkapnya.

Dia mengaku kejadian serupa juga dewasa ini tidak terjadi satu dua kali saja, namun sudah sering.

Ini menimpa sebagian petani tembakau yang ada di Kecamatan Jerowaru. Dari kejadian itu, Buniamin berharap pihak kepolisian lebih intens lagi melakukan patroli. Bukan hanya saja di jalan besar, namun menyeluruh hingga ke desa-desa di Jerowaru.

Dinas Pertanian Lombok Timur Prihatin

Menyikapi itu, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Lombok Timur, Mirzha Sofyan mengaku prihatin.

Ia juga sebelumnya telah mengetahui kejadian pencurian yang terjadi di Kecamatan Jerowaru tersebut.

“Kami juga sangat prihatin dengan kondisi ini, kepada para petani kami minta untuk lebih sabar dan lebih berhati-hati, karena ini sekarang tembakau ini kondisinya sangat limit. Sehingga banyak pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan situasi ini,” sebutnya.

Di sarankannya, bagi para petani tembakau yang ada agar bisa berkoordinasi dengan pihak pemerintah desa, Camat, hingga dengan pihak berwajib lainnya, hal ini guna menjaga lahan tanaman tembakau yang dimilikinya aman

“Karena kondisi ini juga pernah terjadi pada saat tanaman cabe dulu mencapai harga Rp100.000 per kg, itu juga sangat sering sekali kita dengar terjadi pencurian artinya tembakau ini sekarang menjadi perhatian karena bisa menghasilkan uang Karena harganya sangat tinggi,” jelasnya.

Kondisi turunnya harga tembakau saat ini tidak hanya terjadi di Pulau Lombok tetapi juga sampai di pulau Jawa.

Hal ini disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu.

“Bahkan di Jawa itu lebih parah curah hujannya lebih tinggi dan banyak tanaman tembakau juga mengalami kerusakan yang sangat parah,” katanya.

Keadaannya sekarang jelasnya, di Lombok tembakau mati hanya di bagian selatan saja. Akan tetapi di pulau Jawa merata hampir di seluruh Kecamatan.

“Nah kondisi ini tentu mempengaruhi nantinya adalah ketersediaan tembakau yang walaupun secara kualitas dengan adanya hujan itu pasti akan mengalami penurunan. Baik kualitas maupun kuantitas,” katanya.

Itulah kemudian yang menyebabkan harga tembakau saat ini mulai tinggi, Artinya dengan banyaknya kerusakan tembakau sehingga menyebabkan ketersediaan tembakau di lapangan itu berkurang.

Lebih lanjut dia menjelaskan, ketika kondisi normal itu petani tembakau jenis Virginia di Lombok yang merupakan daerah sentra jenis tembakau tersebut rata-rata produksinya adalah 2 ton per hektar.

Akan tetapi dengan kondisi cuaca buruk tahun ini, 2 ton per hektar itu bisa menurun secara kuantitas karena kemarin terjadi kerusakan. Tetapi kalau di bandingkan dengan luas tanam di kabupaten yang terdampak kemarin sekitar 4500-an hektar.

“Kita areal tanam kita itu sampai 22 ribu. Jadi masih lebih banyak lah yang bisa menghasilkan tembakau yang lebih berkualitas maupun secara kuantitas lebih besar. Bisa di perkirakan persentase kerusakan yaitu juga tidak semua yang gagal. Masih ada yang bisa di selamatkan, ya mungkin tidak bisa sampai 2 ton per hektar produktivitas mereka tapi mungkin bisa menurun sampai satu setengah,” tutupnya.

Follow kami di Google News

Penulis : Ragil

Editor : Redaksi Barbareto

Sumber Berita : Liputan





Source link

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme