RM.id Rakyat Merdeka – Momentum pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan industri manufaktur.
Begitu kata Rektor Universitas Padjajaran (Unpad), Prof Rina Indiastuti saat diskusi Industrialisasi Sebagai Penggerak Perekonomian Nasional, Senin (7/8).
Menurut Rina, sejumlah strategi yang bisa digunakan untuk mendongkrak pertumbuhan industri manufaktur di antaranya mulai dengan mengeksplorasi cabang-cabang industri manufaktur. Kata dia, selama ini Indonesia masih fokus pada industri di subsektor-subsektor lama yang hanya fokus pada Sumber Daya Alam (SDA).
“Indonesia harus bisa mulai mengeksplorasi sektor-sektor industri yang bisa mendorong industri manufaktur lainnya sehingga saling terkait,” katanya.
Baca juga : Sarit Suwannarut Memimpin Hari Pertama Mandiri Indonesia Open 2023
Dia mengatakan, industri yang telah tumbuh baik perlu didorong untuk bisa meningkatkan ekspor dan melakukan penetrasi yang lebih intens ke pasar domestik. Selain itu, ia juga menyinggung perlunya adopsi teknologi sesuai karakteristik industri.
Dia mendorong, pemangku kepentingan terkait, mulai dari pemerintah hingga perguruan tinggi, untuk mulai memikirkan soal memilih dan mengadopsi teknologi yang tidak hanya memberi nilai tambah tinggi tapi juga sesuai dengan kebutuhan dan tren industri saat ini, termasuk tren industri hijau.
“Penelitian di kami menyatakan kalau ekspor industri manufaktur ingin tidak decline (menurun), ternyata yang penting bukan hanya masalah global value chain tapi juga faktor kelembagaan. Jadi bagaimana sinergi antarsektor membuahkan biaya yang rendah bagi industri,” ungkap Rina.
Hal senada dikatakan Ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) Kiki Verico mengatakan, salah satu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) manufaktur.
Baca juga : Usia Produktif Rentan, Pemerintah Hingga Industri Komit Cegah TBC Di Tempat Kerja
Hal lain yang bisa mendorong pertumbuhan industri yaitu mengubah orientasi Indonesia menjadi basis produksi yang hijau. Menurut Kiki, Indonesia perlu melakukan transformasi dengan menjadi basis produksi, khususnya dengan pendekatan industri hijau sebagaimana tren yang tengah terjadi di dunia saat ini.
“Sekarang itu kita tidak bisa menjual produk kalau produknya tidak green. Kalau produknya tidak green, nanti tidak bisa masuk (jaringan) dunia,” katanya.
Menurut dia, orientasi Indonesia menjadi basis produksi merupakan salah satu upaya dalam melakukan transformasi. Pasalnya, manufaktur tidak dibuat oleh satu negara dari awal hingga akhir melainkan dibutuhkan kerja sama dengan negara lain. Maka, transformasi perlu dilakukan untuk bisa mendongkrak industri agar bisa tumbuh lebih pesat lagi.
Di sisi lain, kata dia, pemerintah juga perlu terus mendorong ekonomi yang inklusif dalam artian tidak hanya investasi besar saja yang didukung melainkan juga investasi kecil dengan kreativitas entrepreneurship. “Contohnya manufaktur yang berbasis digital. Misalnya usaha kecil di rumah tapi menggunakan teknologi seperti desain, pembuatan perangkat elektronik, atau desain kreatif dan lainnya,” katanya.
Baca juga : Megawati Sabet Penghargaan Inspirator Cegah Stunting
Indonesia, lanjut Kiki, juga perlu mengidentifikasi mitra dekat produksi dan produk unggulannya. Tidak hanya itu, Indonesia juga dinilai perlu mengidentifikasi mitra dekat investasi dan produk unggulannya.
Berdasarkan hasil kajian yang ia lakukan, ia mencatat bahwa Vietnam, Filipina dan Pakistan bisa menjadi jaringan produksi bagi Indonesia. Adapun Korea Selatan dan Australia dinilai berpotensi menjadi mitra investasi. Sedangkan produk unggulan yang bisa dibidik yaitu sel baterai, termasuk baterai kendaraan listrik.
Pertumbuhan sektor industri pengolahan nonmigas ditargetkan sebesar 6,4 persen dan kontribusi industri terhadap PDB sebesar 19,2 persen pada 2025.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.